Matamu sembab
Diterpa asap
Hijaumu menghitam
Dilalap bara
Perutmu melilit
Bukan karena lapar
Tapi karena tersasar
Dan menelan pil pahit
Anakmu nakal sekali
Selalu bermain api
Melupakan sesaknya
Napas yang menghirupnya
Anakmu egois sekali
Selalu membakar bumi
Menafikan pedihnya
Mata yang memandangnya
Kapankah anakmu sadar
Dan mempersembahkan bakti ?
Sabarlah Ibu Pertiwi
Semoga mereka kembali ke hati nurani
Depok,
2 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar