Selasa, 29 Juni 2010

"Saatnya Memberi" - puisi untuk 60 Tahun Teknik Fisika/Esthi TB


"Saatnya Memberi"
- puisi untuk 60 Tahun Teknik Fisika/Esthi TB

Tegak berdiri kampus sejati
Dengan pilar ilmu, teknologi dan seni
Namamu harum di bumi pertiwi
Gerbangmu memanggil putra putri terpuji
Di kota Bandung indah bestari
Di jalan Ganesha setia mengabdi

Berlatar Gunung Tangkuban Perahu
Pilarmu kokoh menjaga kalbu
Kami datang dengan tujuan satu
Untuk berhasil melalui pintumu
Menjadi sarjana memimpin bangsaku
Dalam membangun khazanah negeriku
Menjadi negeri idaman
Rakyatku

Ada satu jurusan di sana
Mereka menyebutnya Teknik Fisika
Walau kadang disebutkan sebaliknya
Namun hal itu tidak menjadi apa
Karena hakekatnya tetap sama
Titian ilmu, cipta, karsa dan karya
Sehingga kita merengkuh dunia

Wahai jurusan Teknik Fisika
Enam puluh tahun sudah engkau ada
Begitu banyak bekal kami yang kau beri
Agar berbakti kepada pertiwi

Wahai jurusan Teknik Fisika
Katakan yang kau minta dari kami
Tak pantaslah kami meminta
Karena kini saatnya kami memberi

Wahai almamaterku
Kami datang lagi untukmu
Dengan jiwa, hati dan kontribusi
Untuk kemajuanmu di masa kini dan nanti

Mari kawan alumni
Kini saatnya untuk memberi
Gerakkan hatimu
Satukan langkahmu
Tuk membantu jurusanmu
Yang telah mengukir hidupmu

Hidup 60 tahun Teknik Fisika
Semoga impian semakin nyata
Menjadi jurusan ternama
Yang mengabdi kepada bangsa dan negara

Depok, 5 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati
7483036
Ketua IA TF - ITB

Aku Di Sini - puisi Esthi TB


Aku Di Sini - puisi Esthi TB

Kau tahu di mana menemukanku
Di sini
Di atas batu bernama sepi
Kau tuliskan namamu di sana
Hanya engkau yang tahu

Aku di sini
Di sebuah batu bernama sepi
Menunggu hadirmu kembali

Solo, 27 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

SOBAT Puisi Esthi TB



SOBAT
Puisi Esthi TB

Bagai air di padang pasir
Bagai cahaya dalam gelap
Bagai musik dalam sepi
Bagai udara dalam pengap
Kau menemaniku
Sobat ....

Walau waktu pisahkan kita
Begitu lama
Walau jarak pisahkan kita
Begitu jauh
Namun senyummu selalu kuingat
Sobat

Jika hari kita masih panjang
Kuingin gandeng tanganmu
Sobat

Karena lorong itu sangat sepi
Karena kamar itu sangat dingin
Karena dunia itu sangat luas
Tuk diarungi sendiri

Sobat
Peganglah tanganku
Kuingin selalu bersamamu
Di sisa waktuku

Depok, 2 Maret 2010
Esthi T.. Bhirawati

Lukisan Jiwaku Puisi Esthi TB


Lukisan Jiwaku
Puisi Esthi TB

Sekian lama jemariku menari
Meniti pelangi
Tuk lukiskan rasa itu
Biar rasa meniti masa
Menggubah kisah tentangku dan tentangmu
Segumpal haru teronggok di kalbu
Sebuncah rindu selalu terpaku
Tersadar makna cintaku padamu
Kekal meniti masa
Masa meniti pelangi
Pelangi meniti kalbu
Tuk lukiskan rasa itu
Indah..cukup..sentosa
Abadi kau dan aku
Kasih kau lukisan jiwaku.

Depok, 19 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati


Indah Puisi - Esthi TB


Indah
Puisi - Esthi TB

Indah ...
kuperas jiwaku untukmu...
kuseret langkahku padamu ...
kutelan pahit untukmu ...
Indah...
sayapmupun tak tergapai olehku..
biar gemores lukai punggungku...
biar lunglai sambut jiwaku ....
ku tetap tak sempurna memahamimu..
Indah ...
kuhanya bisa merasakanmu ..
di dalam relung hatiku ...
untuk selalu bersamaku...

Slipi, 9 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati


Rindu Ini - puisi Esthi TB



\
Rindu Ini
- puisi Esthi TB

Ada sepenggal kata tersembunyi
Dalam gelap malam
Dalam deras hujan

Ada seuntai rasa terkubur
Dalam derai tawa
Dalam riang canda

Namun rindu ini tetap menggumpal
Di sela sela sarapanku
Di balik buku harianku
Di balik selimut tidurku

Rindu ini terkubur
Sejak belasan tahun lalu
Rindu ini tersungkur
Sejak kepergianmu ...

Slipi, 24 Mei 2010

Jejak Ibu - puisi Esthi TB

Notes: Puisi ini terinspirasi oleh Ibunda rekan saya , masih adakah di zaman kiwari hamba hukum yang seperti ini ya ? :)

Jejak Ibu - puisi Esthi TB

Tertulis dengan tinta emas
Rekam jejakmu Ibu
Anggun dalam kesahajaan
Sahaja dalam keanggunan

Seribu perkara telah kau tangani
Seribu masalah telah kau hadapi
Namun engkau tetap mengabdi
Setia kepada Ibu Pertiwi

Ibunda juwita
Kau terangi jalan yang gelap
Kau pandu mereka yang tersesat
Tegas dalam kelembutan
Lembut dalam ketegasan

Ibunda pelita
Satu diantara sejuta
Abdi negara pengayom jelata
Jujur dan setia
Pada yustisia

Jejak Ibu terekam di kalbu
Penebar semangat di kala penat
Di tengah kemelut bangsaku
Semoga jejakmu menjadi azimat

Depok, 17 Mei 2010

Kabut itu - puisi Esthi TB

Kabut itu - puisi Esthi TB

Kabut itu...apakah milikku ?
Berpendar di surya pagi,
selimuti kotaku...
Abu tapi membawa rindu..
Kabut, apakah engkau punyaku ? ..
Temani perjalanan pagiku...
menuju cubicle ku...
di balik hutan beton dan baja itu..

Jakarta, 14 Mei 2010
Mas Satriyo Pranoto, fotonya saya pinjam untuk puisi ini ya? Thx :)

Memories - a poem by Esthi TB

Memories - a poem by Esthi TB

There were times when things so right ...
Then just slipped away ...
Don't know where to find it again ...
But deep inside I feel the memories ...
That's fading away....and written in the stars ...
Like your eyes ...that watch over me ...
Somehow I believe you are there.

Depok, May 8th 2010
Mbak Maming fotonya dipinjam ya ? Thx :)

Senja Metropolis - Puisi Esthi TB

Senja Metropolis - Puisi Esthi TB

Angkasa biru,
surya keperakan,
pantulan cahaya senja pada kaca, beton dan baja ,
antrian jalanan kota, menemaniku pulang ..
bilang sudah pada keramaian ..
menuju padepokanku yang asri..
di pinggir kota..
satu hari yang lain usai sudah..

Jakarta, 5 Mei 2010

Terdampar di Kota Lama - puisi Esthi TB

Terdampar di Kota Lama - puisi Esthi TB

Titik hujan,
pekat malam,
tanah asing walau milik masa lampau ..
entah dimana bumi kupijak ini..
lengkapi mimpiku..
kucubit pipiku..
sakit..
kusadar malam itu bukan mimpi..
cuma terdampar..
di kota lama

Depok, 4 Mei 2010
Mas Satriyo Pranoto, fotonya saya pinjam buat ilustrasi ya ? :) Thx