Kamis, 16 Desember 2010

Menjadi Ibu - Puisi Esthi TB


Menjadi Ibu
Puisi Esthi TB


" Five years ahead, what will happen you think ? "
" You and I, in one home, with children "

Barisan kata yang selalu kuingat
Kita goreskan pada selembar kertas saat belajar di Aula Barat
Kehidupan kita lalui penuh semangat
Belokan dan titian kita lalui dengan selamat
Hari Wisuda, Hari Pernikahan, Rejeki dan Karir , berbaris rapi bagai dipahat

Semua terasa biasa saja
Setiap orang bisa melaluinya
Namun ada satu yang istimewa
Ya... Menjadi Ibu dari anak kita, adalah : Luar biasa !
Karena itu suatu karunia

Ada naluri purba melesak di tubuh ini saat kutahu ku berbadan dua
Kuhanya ingin yang terbaik untuk mahluk kecil didalamnya
Hidupku begitu kecil dibanding kepentingannya
Meski bertaruh nyawa untuk kehadirannya di dunia
Dan berusaha yang terbaik untuk membesarkannya

Ada seonggok besar cinta di bola matanya
Ketika kuhantarkan menuju sekolahnya
Cahaya yang begitu dalam, begitu pasti di usia belianya
Seakan berkata : " Aku selalu mencintaimu, mama "
Membuatku semakin yakin bahwa hidupku adalah untukmu dan untuknya

Dan menjadi Ibu dari anakmu
Karunia terindah dalam hidupku

---

Depok, 17 Desember 2010
Esthi T. Bhirawati
*menjelang hari Ibu dan hari Pernikahan 22 Desember 2010
" Selamat Hari Ibu Untuk Seluruh Perempuan Indonesia "

Sabtu, 13 November 2010

Duka Merapi, Duka Negeri - Puisi Esthi TB


Notes : Tee Box Cafe 24 November 2010 jam 20.00 - selesai
Fun For Fund For Merapi and Mentawai Victims
By Ladies Power - Yayasan Ganesha 83
Be sure to be there friends! Brgds, Esthi TB/FT 83 ITB



DUKA MERAPI, DUKA NEGERI
Puisi : Esthi TB


Hari ini duka terpancar dari lereng Merapi
Tertulis dalam barisan kata yang tak sanggup gambarkan lara
Terbungkus dalam sampul yang tak dapat kirimkan duka
Terekam dalam gambar yang tak pandai ungkapkan rasa

Di lereng Merapi
Kemarin kehidupan penuh makna
Petani bertanam di tegalannya
Wanita menggendong rumput dengan ceria
Anak desa bercanda gembira
Burung burung riang bernyanyi
Ternak merumput dengan lahapnya
Harmoni alam seolah janji yang abadi

Namun
Hari ini duka terpancar dari lereng Merapi
Saat angkasa menggelegar dan bumi bergetar
Saat udara terbakar dan api menjalar
Saat harmoni seolah terkoyak
Saat janji seakan tak ditepati
Saat kehidupan tercabut dari akarnya
Saat tiada tempat lagi untuk kembali
Yang ada hanya puing tertutup debu
Dan sekumpulan mata yang menatap nanar
Dan hati yang rindu keramahan alam kembali

Dimanakah kita hari ini
Setelah menerima pesan duka Merapi
Duka Merapi , duka negeri

Ribuan mata telah melihat
Ribuan telinga telah mendengar
Ribuan kaki sudah melangkah

Kemana kita hari ini
Setelah membaca surat dari lereng Merapi
Selain satukan langkah dan hati
Untuk membantu sesama
Mengungkap arti harmoni

Hari ini hati kita tautkan
Barisan kita rapatkan
Untuk teman kita yang berjuang di lereng Merapi
Mengais asa di reruntuhan
Membangun harap di kehancuran

Alam tidak pernah ingkar janji
Habis gelap terbitlah terang
Habis duka datanglah suka
Derita akan segera pergi
Dan Merapi berseri kembali

Depok,
14 November 2010
Esthi T. Bhirawati

Rabu, 29 September 2010

Selamat Jalan Patriot Angkasa - Puisi Esthi TB


Selamat Jalan Patriot Angkasa
- Puisi Esthi TB

Selamat jalan pahlawanku...
Elang memang harus membubung tinggi,
di langit biru...
Selamat jalan kesuma bangsa ...
Mati satu tumbuh seribu
Patah tumbuh hilang berganti
Esa hilang dua terbilang
Harimau mati meninggalkan belang
Gajah mati meninggalkan gading
Manusia mati meninggalkan nama
Selamat jalan patriot angkasa...
Kau singkap tirai
Antara ada dan tiada
batas ceria dan fananya dunia
Seakan kau tidak akan pernah pergi
Selamat jalan Alexander Supelli
Menuju peristirahatan abadi
Di sisi Allah Yang Maha Tinggi

Buncit, 27 September 2010

Esthi T. Bhirawati

Sabtu, 25 September 2010

Secangkir Teh - Puisi Esthi TB


Secangkir Teh
- Puisi Esthi TB

Secangkir teh hangat sore ini
Ingin kubagi denganmu teman
Dikala penat kian merapat
Dikala jenuh kian membunuh
Aku ingin membagi secangkir teh ini untukmu

Secangkir teh ini
Kuseduh dengan segenap rasa cinta
Kutiriskan hanya beningnya
Kubuang ampas daun dan batangnya
Kusajikan dalam cangkir porselen putih
Kupersembahkan untukmu teman
Agar kau selalu mengingatku
Bahwa aku selalu mengingatmu
Sebagai kawan terbaikku

Secangkir teh hangat manis jambu
Kupersembahkan untukmu
Di sebuah sore yang syahdu
Hanya untukmu


Depok,
25 September 2010
Esthi T. Bhirawati

Selasa, 31 Agustus 2010

Adam dan Eva - puisi Esthi TB


Adam dan Eva
- Puisi Esthi TB

Aku bermimpi bersamamu
Menjadi Adam dan Eva
Mentari masih menyorot ketika kita sampai di Taman Eden
Rumput hijau bak permadani terhampar luas
Taman di perbukitan di kaki gunung
Semak perdu memagari rendesvous cinta kita
Pohon mapple yang rindang memayungi
Daunnya kita pungut satu tuk satukan kita
Kupu dan kumbang menari di antara kembang hutan
Aroma melati fragrans cintamu
Menyusup ke sukmaku dihantar sang bayu
Kita berlarian dan berputar riang
Kita adalah Adam dan Eva...

Lalu perlahan sang surya beradu
Terang berganti temaram
Temaram berganti kelam
Camar beriring pulang ke sarang
Angin utara mengirim kabut tipis
Dinginnya mencubit kulit ari
Namun kita tetap di sana
Salak anjing hutan tak surutkan rendesvous kita
Tiba tiba satu diantaranya ucul menembus teritori kita
Parasnya yang sangar menatap kita
Matanya merah jalang!
Taringnya kuning menyeringai
Lidahnya menjulur!
Cakarnya siap menerkam dan ...
Sedetik kemudian terdengar :
" Sahur ... Sahuuur... Sahur! "
Dan terbangunlah aku
Untung hanya mimpi.

Jl.KS Sasuit Tubun,
31 Agustus 2010
Esthi T. Bhirawati

Jumat, 27 Agustus 2010

Akhir Minggu - Puisi Esthi TB


Akhir Minggu
- Puisi Esthi TB

Kereta waktu kencang berlalu
Membawaku ke pagi ini di akhir minggu
Di rumahku yang sepi ini, hening ditimpa alunan lagu

Ikan gurame, sepat dan mas koki di kolam menari
Riang menyongsong ransum pagi
Matahari enggan beranjak pergi
Angin sepoi membisikkan damai di hati
Rimbun daun merambat dan wangi melati

Indahnya akhir minggu
Di rumahku
Mengingatkan agar bersyukur selalu
Kepada MU

Depok, 28 Agustus 2010

Senin, 16 Agustus 2010

Penjaga Satu Cinta - Puisi Esthi TB


PENJAGA SATU CINTA

Puisi : Esthi TB


Aku berdiri di sini, di batas satu cinta,
Satu cinta, tidak lebih, dan aku ingin hanya satu cinta
Banyak orang merekayasa cinta,
Tapi aku tetap ingin satu cinta, yang Dia tiupkan dalam ruhku,
Maka,
Aku akan tetap berdiri di sini, sebagai penjaga satu cinta,
Karena itu yang aku ingini,
Satu cinta, tidak lebih, dan aku akan menjaganya
Biarpun kakiku lelah tertatih, kulitku perih tergores,
Dan angin menambahpedihnya luka, aku akan bertahan
Menjaga satu cinta,
Satu cinta, tidak lebih, dan aku akan menjaganya
Pertaruhan terbesar dalam hidupku
Adalah satu cinta, tidak lebih,
Yang membuatku kuat berdiri,
Yang menyirami hatiku tiap hari
Karena aku setia
Menjaga satu cinta
Aku ingin kau mengerti, sampai di batas waktu kita


Slipi, 16 Agustus 2010

Sabtu, 31 Juli 2010

Ijinkan Aku - Puisi Esthi TB


Ijinkan Aku
- Puisi Esthi TB

Ijinkan aku menemanimu
Dalam pekat malam
Di balik tirai hujan
Ijinkan aku melukismu
Selami bening matamu
Selusuri elok parasmu
Ijinkan aku mendekapmu
Menyibak tirai hatimu
Menguak tinggi anganmu
Ijinkan aku kembali
Membawa sejuta nostalgi

Depok,
31 Juli 2010

Jumat, 30 Juli 2010

Waktu - Puisi Esthi TB


Waktu
Puisi - Esthi TB

... Menjanjikan sang padi bulirnya bernas kuning merunduk
Menjanjikan sang mawar kuncupnya mekar merah mengembang
Menjanjikan sang surya keperakan terang berpendar
Menjanjikan sang dewi malam keemasan temaram bersinar
...Siapakah itu ?,
Dialah sang waktu!
Merugilah insan yang menyia-nyiakan
Karena janji Nya adalah kepastian
Bagi insan yang memanfaatkan...

Depok, 31 Juli 2010

Jumat, 23 Juli 2010

Tom dan Jerry - Puisi Esthi TB


Tom dan Jerry
@ puisi Esthi TB

Jika dapat kulukis kata
Untuk dua sekawan Tom dan Jerry

Jika Jerry ada Tom sebal
Jika Jerry pergi Tom rindu
Jika Jerry datang Tom meradang
Jika Jerry pergi Tom mencari

Jika boleh kurangkai kata
Untuk temanku Tom dan Jerry
Kumis Tom dicabut si nakal Jerry
Tom meradang Jerrypun diterjang
Kadang Jerry jadi manis
Siap menjadi santap siap Tom
Jerry lari
Tom mengejar
Lalu jatuh diperangkap Jerry

Jika dapat kukiaskan makna
Untuk sobatku Tom dan Jerry
Tanpamu duniaku sepi
Apa artinya kartun tanpa Tom dan Jerry

Slipi,
2 Juli 2010
Esthi T. Bhirawati

Selasa, 20 Juli 2010

Dan Kita - Puisi Esthi TB


Dan Kita
Puisi - Esthi TB

Dan kita
Terperangkap di sini, di sarang kita
Kabut hujan mendekap kita, erat seperti bayangmu menindih hatiku
Dan kita
Berbalut hasrat yang sarat, terang lampu kota tidak menyurutkan langkah kita
Roda berputar terus membawa kita ke kilometer tanpa angka
Dan kita
Erat memeluk malam malam kita, dalam simfoni tanpa jeda
Terdiam terpaku dalam kefanaan
Dan kita
Tergolek di sini di sarang kita
Dalam curahan hujan yang kian deras
Dan roda yang terus berputar
Dan berputar
Dan kita
Terpekur dan terjulur
Dalam kefanaan yang mencekam
Sampai di tujuan kita
Di bait selanjutnya

Kampung Kandang
19 Juli 2010

Selasa, 29 Juni 2010

"Saatnya Memberi" - puisi untuk 60 Tahun Teknik Fisika/Esthi TB


"Saatnya Memberi"
- puisi untuk 60 Tahun Teknik Fisika/Esthi TB

Tegak berdiri kampus sejati
Dengan pilar ilmu, teknologi dan seni
Namamu harum di bumi pertiwi
Gerbangmu memanggil putra putri terpuji
Di kota Bandung indah bestari
Di jalan Ganesha setia mengabdi

Berlatar Gunung Tangkuban Perahu
Pilarmu kokoh menjaga kalbu
Kami datang dengan tujuan satu
Untuk berhasil melalui pintumu
Menjadi sarjana memimpin bangsaku
Dalam membangun khazanah negeriku
Menjadi negeri idaman
Rakyatku

Ada satu jurusan di sana
Mereka menyebutnya Teknik Fisika
Walau kadang disebutkan sebaliknya
Namun hal itu tidak menjadi apa
Karena hakekatnya tetap sama
Titian ilmu, cipta, karsa dan karya
Sehingga kita merengkuh dunia

Wahai jurusan Teknik Fisika
Enam puluh tahun sudah engkau ada
Begitu banyak bekal kami yang kau beri
Agar berbakti kepada pertiwi

Wahai jurusan Teknik Fisika
Katakan yang kau minta dari kami
Tak pantaslah kami meminta
Karena kini saatnya kami memberi

Wahai almamaterku
Kami datang lagi untukmu
Dengan jiwa, hati dan kontribusi
Untuk kemajuanmu di masa kini dan nanti

Mari kawan alumni
Kini saatnya untuk memberi
Gerakkan hatimu
Satukan langkahmu
Tuk membantu jurusanmu
Yang telah mengukir hidupmu

Hidup 60 tahun Teknik Fisika
Semoga impian semakin nyata
Menjadi jurusan ternama
Yang mengabdi kepada bangsa dan negara

Depok, 5 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati
7483036
Ketua IA TF - ITB

Aku Di Sini - puisi Esthi TB


Aku Di Sini - puisi Esthi TB

Kau tahu di mana menemukanku
Di sini
Di atas batu bernama sepi
Kau tuliskan namamu di sana
Hanya engkau yang tahu

Aku di sini
Di sebuah batu bernama sepi
Menunggu hadirmu kembali

Solo, 27 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

SOBAT Puisi Esthi TB



SOBAT
Puisi Esthi TB

Bagai air di padang pasir
Bagai cahaya dalam gelap
Bagai musik dalam sepi
Bagai udara dalam pengap
Kau menemaniku
Sobat ....

Walau waktu pisahkan kita
Begitu lama
Walau jarak pisahkan kita
Begitu jauh
Namun senyummu selalu kuingat
Sobat

Jika hari kita masih panjang
Kuingin gandeng tanganmu
Sobat

Karena lorong itu sangat sepi
Karena kamar itu sangat dingin
Karena dunia itu sangat luas
Tuk diarungi sendiri

Sobat
Peganglah tanganku
Kuingin selalu bersamamu
Di sisa waktuku

Depok, 2 Maret 2010
Esthi T.. Bhirawati

Lukisan Jiwaku Puisi Esthi TB


Lukisan Jiwaku
Puisi Esthi TB

Sekian lama jemariku menari
Meniti pelangi
Tuk lukiskan rasa itu
Biar rasa meniti masa
Menggubah kisah tentangku dan tentangmu
Segumpal haru teronggok di kalbu
Sebuncah rindu selalu terpaku
Tersadar makna cintaku padamu
Kekal meniti masa
Masa meniti pelangi
Pelangi meniti kalbu
Tuk lukiskan rasa itu
Indah..cukup..sentosa
Abadi kau dan aku
Kasih kau lukisan jiwaku.

Depok, 19 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati


Indah Puisi - Esthi TB


Indah
Puisi - Esthi TB

Indah ...
kuperas jiwaku untukmu...
kuseret langkahku padamu ...
kutelan pahit untukmu ...
Indah...
sayapmupun tak tergapai olehku..
biar gemores lukai punggungku...
biar lunglai sambut jiwaku ....
ku tetap tak sempurna memahamimu..
Indah ...
kuhanya bisa merasakanmu ..
di dalam relung hatiku ...
untuk selalu bersamaku...

Slipi, 9 Juni 2010
Esthi T. Bhirawati


Rindu Ini - puisi Esthi TB



\
Rindu Ini
- puisi Esthi TB

Ada sepenggal kata tersembunyi
Dalam gelap malam
Dalam deras hujan

Ada seuntai rasa terkubur
Dalam derai tawa
Dalam riang canda

Namun rindu ini tetap menggumpal
Di sela sela sarapanku
Di balik buku harianku
Di balik selimut tidurku

Rindu ini terkubur
Sejak belasan tahun lalu
Rindu ini tersungkur
Sejak kepergianmu ...

Slipi, 24 Mei 2010

Jejak Ibu - puisi Esthi TB

Notes: Puisi ini terinspirasi oleh Ibunda rekan saya , masih adakah di zaman kiwari hamba hukum yang seperti ini ya ? :)

Jejak Ibu - puisi Esthi TB

Tertulis dengan tinta emas
Rekam jejakmu Ibu
Anggun dalam kesahajaan
Sahaja dalam keanggunan

Seribu perkara telah kau tangani
Seribu masalah telah kau hadapi
Namun engkau tetap mengabdi
Setia kepada Ibu Pertiwi

Ibunda juwita
Kau terangi jalan yang gelap
Kau pandu mereka yang tersesat
Tegas dalam kelembutan
Lembut dalam ketegasan

Ibunda pelita
Satu diantara sejuta
Abdi negara pengayom jelata
Jujur dan setia
Pada yustisia

Jejak Ibu terekam di kalbu
Penebar semangat di kala penat
Di tengah kemelut bangsaku
Semoga jejakmu menjadi azimat

Depok, 17 Mei 2010

Kabut itu - puisi Esthi TB

Kabut itu - puisi Esthi TB

Kabut itu...apakah milikku ?
Berpendar di surya pagi,
selimuti kotaku...
Abu tapi membawa rindu..
Kabut, apakah engkau punyaku ? ..
Temani perjalanan pagiku...
menuju cubicle ku...
di balik hutan beton dan baja itu..

Jakarta, 14 Mei 2010
Mas Satriyo Pranoto, fotonya saya pinjam untuk puisi ini ya? Thx :)

Memories - a poem by Esthi TB

Memories - a poem by Esthi TB

There were times when things so right ...
Then just slipped away ...
Don't know where to find it again ...
But deep inside I feel the memories ...
That's fading away....and written in the stars ...
Like your eyes ...that watch over me ...
Somehow I believe you are there.

Depok, May 8th 2010
Mbak Maming fotonya dipinjam ya ? Thx :)

Senja Metropolis - Puisi Esthi TB

Senja Metropolis - Puisi Esthi TB

Angkasa biru,
surya keperakan,
pantulan cahaya senja pada kaca, beton dan baja ,
antrian jalanan kota, menemaniku pulang ..
bilang sudah pada keramaian ..
menuju padepokanku yang asri..
di pinggir kota..
satu hari yang lain usai sudah..

Jakarta, 5 Mei 2010

Terdampar di Kota Lama - puisi Esthi TB

Terdampar di Kota Lama - puisi Esthi TB

Titik hujan,
pekat malam,
tanah asing walau milik masa lampau ..
entah dimana bumi kupijak ini..
lengkapi mimpiku..
kucubit pipiku..
sakit..
kusadar malam itu bukan mimpi..
cuma terdampar..
di kota lama

Depok, 4 Mei 2010
Mas Satriyo Pranoto, fotonya saya pinjam buat ilustrasi ya ? :) Thx

Sabtu, 03 April 2010

Bangunlah Indonesia - Puisi Esthi TB

Bangunlah Indonesia
Puisi Esthi TB

Negeriku Indonesia
Gunungmu menjulang
Sawahmu menghampar
Lautmu membiru
Hutanmu menghijau
Zamrud khatulistiwa

Dengarlah suara Ibu Pertiwi
Yang melahirkanmu
Indonesia
Lestarikan alam
Didiklah putra bangsa
Bangunlah negeri ini
Jauhkanlah dari nestapa
Rengkuhlah dunia

Dengarkanlah jerit bangsamu
Indonesia
Yang merana karena angkara

Anak Ibu Pertiwi
Jangan kau tutup matamu
Dan telingamu
Dan nuranimu
Majukan negeri ini
Jangan kau hancurkan sendinya

Bangkitlah Indonesia
Gaungkan semangat kejujuran
Tingkatkan profesionalitas dan daya juang
Kikis habis mafia angkara
Perampok negara

Rasakanlah nadi derita jelata
Bersatulah penikmat kebaikan
Harumkan Ibu Pertiwi

Pembayar pajak
Lawanlah durjana koruptor
penghisap darah rakyat
Pencoreng nama negeri
Tanyakan kemana mengalirnya uangmu

Wahai pemimpin bangsaku
Malulah pada dirimu
Malulah pada bangsamu
Malulah pada dunia

Demi gunungmu
Demi sawahmu
Demi lautmu
Demi hutanmu
Demi Ibu Pertiwi
Yang melahirkanmu

Depok,
3 April 2010
Esthi T. Bhirawati

Kamis, 11 Maret 2010

Our Little World Called Love


Our Little World Called Love
a poem of Esthi TB


Our little world called Love
A place where we don't need another place
A place where we belong
A place called Love
A place we cannot hide or run away from
Our little world called Love
So lucky to live in it

Slipi, March 12 2010
Esthi T. Bhirawati

Jumat, 05 Maret 2010

Nasehat Untuk Putriku Puisi oleh Esthi TB di hari Ulang Tahun Aysha ke 17



Nasehat Untuk Putriku
Puisi oleh Esthi TB di hari Ulang Tahun Aysha ke 17

" Lir ilir .. Lir ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar
Cah angon cah angon
Penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu peneken
Kanggo masuh dodot-iro
Dodot-iro dodot-iro
Kumitir bedhahing pinggir
Dondomono Jlumatono
Kanggo sebo mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Dho surako ..
Surak ..Horeeee!!!' "

Putriku,
Mungkin kau tidak paham artinya
Namun sebait lagu Jawa di atas
Sangat bermakna..
Mendekatlah putriku
Ibu akan bercerita
Tentang lagu itu

Putriku
Di kala usia masih belia
Bak ladang padi menghijau
Bulirnya bernas
Batangnya kuat
Dahannya menari lembut
Daunnya mengangguk berirama
Itulah saatnya kau syukuri
Rawatlah hidupmu
Seperti pak Tani merawat sawah itu
Manfaatkanlah masa mudamu
Tuk bersiap di hari tuamu

Putriku,
Di kala sang gembala meniup seruling
Di lembah yang damai
Dalam sunyi
Irama mengalun syahdu
Di bawah pohon belimbing
Yang sedang berbuah lebat
Buahnya kuning ranum
Berkelompok menggemaskan
Tolong petikkan buahnya
Walau batang begitu licin
Tuk membasuh baju kotormu
Jahitlah baju sobekmu
Rapikan ujungnya
Yang melambai tertiup angin
Agar pantas kau datang
Pada persembahan sore nanti
Itu kiasan hidupmu yang belia
Isilah dengan doa dan usaha
Dan pembersihan jiwa raga
Tuk mencapai cita cita
Sebelum akhirnya menghadap ...
Kepada Nya

Putriku,
Di malam bulan purnama
Langit terhampar biru
Gemintang bertaburan di buana
Bulan bundar bertahta di singgasananya
Luas cakrawala memanjakan mata
Itulah kiasan masa mudamu KINI
Bergegaslah anakku
Berkumpullah dengan sahabatmu
Bergembiralah bersama
Bersorak lah : Horeee!!
Karena masa mudamu hanya sekali
Tak akan pernah kembali
Dho surako .. Bersoraklah semua..
Surak .. Sorak...Horeeee !!

Putriku,
Demikianlah sekedar pesanku
Di hari ulang tahun ke 17 mu ..
Depok, 6 Maret 2010Esthi T. Bhirawati

HAPPY BIRTHDAY AYSHA MARETA KARLINA
SWEET SEVENTEEN MARCH 6 , 2010

Sabtu, 27 Februari 2010

Pagi Sunyi - Puisi Esthi TB


Anggukan daun
Diterpa bayu
Hangat nya surya
Semilir angin
Memaku diriku
Di pagi sunyi
Di rumah masa laluku
Seandainya kau ketuk pintuku
Akan selalu terbuka lebar untukmu ...


Solo, 28 Feb 10
Esthi T. Bhirawati

Minggu, 14 Februari 2010

LUCKY CLOWNS - Esthi TB's Poem

LUCKY CLOWNS
Esthi TB's Poem

We are all lucky clowns
'Cause we are made to entertain
Never show who we really are
Lucky enough in our pretendings

We are all lucky clowns
To private to be naked
Before somebody's eyes
We don't even know ourselves

We are all lucky clowns
Stand still for a living
Ignore the roaring soul inside
Survive in our short life

When will the time come
When we drop all mask in our face
Unlease our genuine things
And be brave to face life of our own


We don't even know
If we are all lucky clowns...

Depok, February 15 , 2010
Esthi T. Bhirawati


Sabtu, 13 Februari 2010

BEGINI KU MENGENALMU CINTA - Puisi oleh Esthi TB.

BEGINI KU MENGENALMU CINTA
Puisi oleh Esthi TB.

Tak kan lari gunung dikejar
Senandung cinta ayah dan ibu
Yang selalu diikrarkan kembali
Di kala kami di lembah nestapa
Hingga lahirlah aku
Sang buah cinta membara
Dan kami bersatu mengejar cita
Tak kan lari gunung dikejar
Begitulah awal kisahku
Tuk mengenalmu, Cinta

Hari berganti minggu
Minggu berganti bulan
Bulan berganti tahun
Dalam hangatnya asuhan ayah dan ibu
Ku dibesarkan
Semakin ku akrab denganmu, Cinta

Dari gejolak darah remajaku
Dan ribuan pesona masa muda
Ku mengenal cinta suci
Yang menyuntingku
Menjadi belahan jiwanya
Bagaimana tidak semakin akrab denganmu, Cinta ?

Hari berganti minggu
Minggu berganti bulan
Bulan berganti tahun
Dalam hangatnya asuhanmu, Cinta
Lahirlah dari rahimku
Dua buah hati
Perempuan dan laki laki
Menggemaskan
Menaklukkan
Mempesona
Semakin kuterlarut dalam aliran nadimu, Cinta

Dari sahabatku
Dari temanku
Yang menghiasi hari hariku
Menambah khazanah jiwaku
Dan memberi arti hidupku
Kutemukanmu jua, Cinta

Dari bisikan angin gunung
Percikan ombak di pantai
Paparan sang surya
Kerlingan bintang
Lambaian bunga
Getaran daun
Ku mencium harummu,
Ku melihat terangmu, Cinta

Cinta adalah segala keindahan
Begini ku mengenalmu, Cinta ...

Depok, 14 Februari 2010

Esthi T. Bhirawati

Sabtu, 06 Februari 2010

MENUNGGU DI BOULEVARD SEPI - Puisi Esthi TB

MENUNGGU DI BOULEVARD SEPI

Duduk ku menunggu di sini ..
di boulevard sepi ..
di pantai sunyi ..
lampu taman mulai terang..
mentari mulai beradu...

Kulihat angkasa memekat ..
ombak berayun..
memecah pasir ..
hatiku berdesir ..
mengingatmu..

Kulihat langit kian kelam..
tiada tanda kau kan datang..
lalu hujanpun turun....
memaksaku bangkit..
dan berlari pulang ...

Depok, 6 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

HUJAN TURUN - Puisi Esthi TB


HUJAN TURUN

Dan butiran embun di awan pecah sudah..
menyembur di langit..
menghunjam bumi....
bangkitkan aroma tanah basah..
sejukkan udara nafasku ..
yang kuhirup dalam ..
syahdu...

Depok, 6 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

Rabu, 03 Februari 2010

TIME - a poem of Esthi TB

TIME - a poem of Esthi TB

Time can fold my skin
And turn my hair grey
And dim my eye's light
And beat my bone's strength
And weaken my memory
But I believe
It will never change my heart
Cause I stay young there ...
For it's love given
For it's spirit driven
Till the end of time ..

Depok, 3 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

Senin, 01 Februari 2010

BIRU - puisi Esthi TB


BIRU

Biru lautku
Biru langitku
Biru hatiku
Biru cintaku

Di terik mentari engkau biru
Di deras hujan engkau biru
Di siang bolong engkau biru
Di gelap malam engkau biru

Biru adalah bayangmu
Biru adalah anganku
Biru adalah harapanku

Biru tabir cahaya
Biru mengawali semua
Itulah sebab aku mencintaimu
Biru ....

Depok, 1 Februari 2010
Esthi T. Bhirawati

Rabu, 13 Januari 2010

DAUN DAUN BIRU - Puisi oleh Esthi TB

Daun daun biru
Izinkan kutulis di atasmu
Sebuah partitur tentang hidupku
Daun daun biru
Melayang ditiup bayu
Terbanglah jauh menjemput cintaku
Pelantun lagu rindu
Pemetik gitarku
Pengobat lukaku
Pembaca partitur cintaku
Penemu kembali duniaku
Menyatu dengan hasratku
Daun daun biru
Temukan pahlawan cintaku
Tariklah dia dalam hidupku
Pemberi suasana syahdu
Dalam indahnya cintaku