Rabu, 01 Agustus 2012

Bahasaku

Adalah tentang
Persamaan bukan perbedaan
Ceria bukan duka
Harapan bukan putus asaan
Memberi bukan menerima
Memaafkan bukan mendendam
Adalah tentang
Menyelipnya cahaya dalam kelam
Menyeruaknya asa dalam kepenatan
Dan semua mimpi yang kutitipkan
Bahasaku adalah tentang keindahan

Rawamangun,31 Juli 2012
Esthi TB

Senin, 30 Juli 2012

Namun




Mustahil surya terbit dari barat
Dan tenggelam di ufuk timur
Namun kabut tak terhalang menyelimuti bukit
Dan embun menyapu daun daun

Mustahil pungguk merindukan bulan
Dan kunang kunang mencapai bintang bintang
Namun mimpi tak terhalang menghiasi malam
Dan sinar surya menyapa pagi

Biarlah yang mustahil tetap mustahil
Namun selalu ada yang mungkin
Untuk tetap dinanti
Menjumpai hidup ini
Meretas mimpi mimpi
Menjadi kenyataan pasti

Senin, 23 Juli 2012

Kenangan



Namamu kutulis di daun jambu
Kulambaikan padamu
Semilir angin memanja bukit
Saat kita berayun di dahan jambu
Bermain bercanda di tengah hari
Dalam keteduhan rimbunan daun
Senyummu merebak seakan menyibak langit hitam menjadi biru
Celotehmu seperti gelombang hangat merasuk sukmaku
Dan sentuhanmu lembut meresap di balik kulit ariku
Dan debur jantungmu beresonansi dengan denyut nadiku
Kenangan tak terlupakan
Pantas ditulis dengan tinta biru
Di buku harianku


Rawamangun, 19 Juli 2012
Esthi Tunggul Bhirawati

Minggu, 20 Mei 2012

Dialah Sang Waktu

Menjanjikan sang padi bulirnya bernas kuning merunduk
Menjanjikan sang mawar kuncupnya mekar merah mengembang
Menjanjikan sang surya keperakan terang berpendar
Menjanjikan sang dewi malam keemasan temaram bersinar
Siapakah itu ?
Dialah sang waktu!
Merugilah insan yang menyia-nyiakan
Karena janji Nya adalah kepastian
Bagi insan yang memanfaatkan


Esthi T Bhirawati
Depok,31 Juli 2010

Minggu, 29 April 2012

Senja


Senja semakin temaram
Semburat jingga semakin padam
Gelap mulai mendekap
Sepasang insan yang beriring pulang
Dalam keremangan
Bergandeng tangan
Dua hati berpadu padan
Meninggalkan senja menyambut malam

Pelabuhan Trisakti, 27 April 2012

Senja di Tepian Barito

Seruni senja di tepian Barito
Membias cahaya jingga di ufuk barat
Riak air disibak tongkang yang berlalu
Meninggalkan garis yang semakin memudar
Hamparan air seakan tak bertepi
Arusnya pelan namun pasti
Cahaya kian memudar
Langit biru menghitam
Menanti cahaya bintang temaram
Hening sunyi Saat
kuterhanyut dalam kenangan
Di tepian Barito Aku menanti
Seorang yang selalu menawan

Banjarmasin 27 April 2012

Gairah Borneo

Alam terhampar luas
Bumi dipenuhi emas hitam
Sungai Barito luwes berkelok
Angkasa bersih biru
Hutan hujan tropis menghijau
Seakan menjadi saksi Gairah Borneo
Manusia yang ramah
Nadi tetap kuat menahan derap darah
Tak patah oleh sulitnya kehidupan
Untuk mendapat minyak dan listrik
Penunjang kegiatan
Namun tetap tersenyum penuh harapan
Hari hari berlalu Seakan memacu gairah
Memaknai hari lebih baik
Untuk manusia masa datang
Dan tanah luas
Dan udara segar
Angin yang berhembus
Di tanah indah
Bernama Borneo
Ke sini aku datang lagi
Ditarik kuat magnet
Gairah mu

Banjarmasin 26 April 2012

Ucapan Hati


Sejuta rangkaian bunga tak bisa membawamu kembali
Saat jenazah sudah terbaring kaku
Selaksa kata tak mampu menghadirkanmu lagi
Saat Sang Khalik memanggilmu
Namun setiap hati akan berbisik tulus

Terima kasih atas ajaran baikmu
Terima kasih atas sapa tulusmu
Terima kasih atas senyum ramahmu
Terima kasih atas persahabatan darimu
Terima kasih atas uluran tanganmu
Terima kasih atas maafmu
Terima kasih atas cintamu
Terima kasih atas keteladananmu
Terima kasih atas kesederhanaanmu

Saat jiwa tertatih mencari makna kepergian tiba tiba mu
Seolah ingin memutar mundur jarum jam dindingku
Saat kubuka lembar demi lembar memori
Di sana tersembunyi permata darimu yang sejati

Selamat jalan kakanda
Selamat jalan mahaguru
Selamat jalan sahabat
Selamat jalan putra terbaik bangsa
Selamat jalan ayah dan suami penuh cinta
Selamat jalan pahlawan cendekia
Selamat jalan mas Widjajono Partowidagdo

Menuju peristirahatan abadi
Di Haribaan Cinta Illahi Robbi
Maafkanlah kesalahan kami

Depok, 22 April 2012

Selasa, 28 Februari 2012

Karunia Mu - Puisi Esthi TB


Karunia Mu
Puisi Esthi TB

Hari ini aku pulang agak sore
Kaca kaca pencakar langit berpendar perak
Kabut tipis agak bandal menghampirinya
Satu lagi hari kulampaui
Noktah noktah tanya kembali terisi satu demi satu
Belum menjanjikan hasil namun selangkah maju
Ada sajian soal baru
Namun adrenalin kembali terpacu
Langkah langkah kecilku
Adalah karuniaMu
Karena semua ada di denyut nadiku
Bekal bekal untuk bahagia
Lengkap ada di sini
Di denyut jantungku
Dalam hela nafasku
Diantara jaringan dan simpul prosesorku
Dalam jalinan syaraf dan ototku
Ini adalah Karunia Mu
Tiada lepas kusyukuri NikmatMu
Apa lagi yang akan kuminta
Semua telah Kau berikan
Waktu dan kesempatan
Semua tergantung padaku
Apakah ku mau
Memanfaatkan sisa waktu
Dengan segenap kemampuanku

Grand Indonesia,
27 Februari 2012
Esthi Tunggul Bhirawati
www.esthi-t-bhirawati.blogspot.com
www.facebook.com/esthi.bhirawati

Rabu, 22 Februari 2012

Bus Malam - Puisi Esthi TB


Dalam gelap malam dan rinai hujan,
bus melaju kencang
Di atas kaca jendelanya
Tetes air merayap,seperti tangan malam meremas mimpiku
Kuterjaga
Perlahan
Kepalamu bersandar di pundakku
Sinar matamu menghunjam jantungku,
ingatkan nuansa kisah kita dulu
Yang berulang kini
Ribuan kilometer jarak tak terasa
Dalam sapuan celotehmu
Menyesal pemberhentian segera tiba
Di tengah malam gulita
Kita harus berpisah
Di kota masa remaja kita


Kampung Kandang,
21 Februari 2012

Minggu, 12 Februari 2012

Goodbye WHitney Houston - a poem of Esthi TB


Eternity
a poem of Esthi TB


....
After all someday we all die
But there is one time
one day to remember
one moment of thruth
to see who we really are
and how much we can get
and how far we can go
and how deep we can dive
and how high we can jump
and how fast we can run
and how long we can survive
honestly and genuinely
before the last day of our lives
to go to the other place where you can feel
as you say
" ... Eternity "
Goodbye Whitney Houston

http://youtu.be/zD6wcgYZdkk

Rabu, 25 Januari 2012

Selamat Datang Pagi - Puisi Esthi TB


Cicit burung-burung kecil di pucuk ranting
Bersahutan riang seperti menyambut hari
Surya menyembul dari balik tirai nan pekat
Menghias cakrawala yang beranjak terang
Tanah basah mengering
Memberi aroma nan indah
Daun daun hijau bergoyang di dahan
Kala angin sepoi berhembus
Sang embun berpendar di atasnya
Menepis dinginnya malam
Memeluk hangat mentari pagi
Menyibak selimut mimpi
Membisikkan asa
Bagi insan yang mensyukuri Nikmat Nya
'Tuk bergerak mengisi hari
Dengan karya nyata...
Selamat datang pagi !

Depok, 26 Januari 2012
Esthi T. Bhirawati

Rabu, 04 Januari 2012

Pesan Rindu - Puisi Esthi TB


Pesan Rindu
Puisi Esthi TB

Gerimis membuka tahun
Barisan kembang api berlalu
Ditingkah sekerat malam
Tetes airnya
Mengusik mimpi
Menyingkap selimut
Aroma tanah
Terhembus angin
Sampai ke dadaku
Ke pusat syarafku
Bagai pesan rindu
Untuk dia yang jauh

Depok,
1 Januari 2012
www.esthi-t-bhirawati.blogspot.com
www.facebook.com/esthi.bhirawati